Telah terjadi fenomena aneh di salah satu sungai di Kutoarjo, Purworejo pada bulan November 2019 ini. Sebuah sungai yang berada di Desa Semawung Kutoarjo warnanya berubah menjadi hijau. Fenomena lanka ini disinyalir terjadi karena adanya rumput air tawar yang tumbuh subur di tempat tersebut.
Pertumbuhan sungai yang masif ini tidak lain dan tidak bukan, karena aliran sungai yang tenang alias tidak berarus. Hal ini mengakibatkan rumput tumbuh dan konsentrasi di satu tempat. Alhasil sekarang ini hampir seluruh permukaan sungai tertutupi rerumputan tersebut. Meski demikian, belum diketahui dari manakah rumput itu berasal.
Pemilihan nama
Belum diketahui secara pasti, apa nama rumput tersebut. Jika dilihat dari dekat, rumput ini mirip dengan rumput Azzola yang kerap digunakan untuk campuran pakan ternak. Berdasarkan alasan tersebut dari situs JadwalTravel.com menyebutnya dengan Azola River Kutoarjo. Dimana “azola” disinyalir sebagai nama rumput tersebut dan “river” sungai. Jika digabungkan maka artinya sungai yang ditumbuhi rumput Azola.
Lalu sehubungan dengan lokasinya yang berada di Kutoarjo, maka diambilah nama lokasi tersebut untuk menandai bahwa memang letaknya di Kecamatan Kutoarjo. Meski begitu, namun sekali lagi, penyematan ini baru bersifat subjektif.
Lokasi Azola River Kutoarjo
Sungai yang berselimut rumput sungai ini berada di Desa Semawung, Kutoarjo, Purworejo yang mana berbatasan langsung dengan Desa Jatingarang Bayan. Sungai ini pun berada di tepi jalan Kutoarjo – Grabag, yang mana jelas terlihat dari tepi jalan. Ancer-ancer sungai yang berada di bawah jembatan penyebrangan menuju ke Desa Jatingarang ini adalah sesudah pintu air (jembatan) Desa Semawung.
- Alamat: Desa Semawung, Kec. Kutoarjo, Kab. Purworejo
Jika dari arah Kutoarjo, silahkan menuju ke arah Grabag. Setibanya di BRI Semawung tetap lurus. Tak jauh dari tempat itu ada jembatan. Nah lokasi beberapa meter setelah jembatan tersebut.
Potensi Azola River
Fenomena alam sebenarnya menarik untuk diangkat. Pasalnya tidak semua sungai akan ditumbuhi tanaman semacam ini. Melihat potensi yang demikian, bisa saja nantinya tempat ini menjadi semacam obyek wisata. Kenapa tidak? seperti halnya di Jogja, yakni memanfaatkan tanaman eceng gondok yang sedan bermekaran, jadilah wisata yang disebut Nampu Natural Park.
Dengan latar belakang yang demikian bukanya tidak mungkin akan menjadi destinasi bukan hanya sekedar menarik, tapi juga unik.
Sayangnya ada banyak sampah yang terapung di antara rerumputan air. Hal ini mengakibatkan berkurangnya nilai estetika di Azola River Kutoarjo ini.