Tak hanya punya telaga dan candi, di Wonosobo ada air terjun yang megah, namanya Curug Genderwo di Binangun. Sepintas namanya terdengar seram, namun pesona alammya jangan di tanya lagi. Air yang mengalir deras dan jernih menjadi nilai tersediri air terjun ini.
Asal usul mengapa dinamankan ‘Curug Genderwo’ hanyalah celotehan dari orang-orang dulu yang kerap datang kesitu. Selain itu, tempatnya masih terbilang sepi dan belum dikelola untuk sebagai tempat wisata. Karena tempatnya masih baru, harga tiket masuk Curug Genderwo juga belum ada infonya.
Akes jalan Curug Genderwo
Jarak tempuh menuju ke Curug Genderwo sebenarnya tidaklah jauh. Hanya sekitar 50 menit dari pusat kota Wonosobo. Plang petunjuk arah yang ditempel juga kurang terlihat dan hanya ditempel di tiang listrik pinggir jalan. Apalagi dengan ukuran penunjuk arah yang kecil menjadikanya kurang terlihat.
Ancer-ancernya adalah dari sebelum arah Pasar Binangun kamu belok kanan, lalu ikuti jalan setapak arah lokasi. Akses menuju curug hingga saat ini masih sedikit sulit, cukup terjal, dan masih berupa tanah.
Namun ada tanda jalan pada jalan setapak menuju ke Curug Genderuwo kini sudah terpasang. Dimana cukup memudahkan pengunjung menuju ke lokasi. Apabila kurang yakin, kamu bisa minta minta tolong warga sekitar untuk mengantarkan kesana.
Lokasi Curug Genderwo Binangun
Air terjun yang ekstotis ini berada di Desa Binangun, Wonosobo. Jaraknya siktar 20 KM ke arah barat dari Alun-alun Wonosobo, dimana rutenya searah dengan Bukit Sembrani dan Bukit Ngajir yang memang lebih dulu dikelola.
- Loc : Desa Binangun, Kecamatan Watumalang, Wonosobo
Sayangnya hingga saat ini belum ada peta lokasi di Google yang bisa kamu gunakan untuk melacak lokasi.
Tak perlu waktu lama, kamu cukup berjalan kaki 7 menit saja maka sudah sampailah di Curug Genderwo ini. Apalagi sepanjang perjalanan kamu akan ditemani oleh kebun-kebun sayur nan asri.
Baca juga: Tiket masuk Alam Sejora
Kesan seram Curug Genderwo Binangun kini sudah mulai terkikis, apalagi sekarang sudah ada jembatan di depan Curug ini. Selain itu, dengan maraknya media sosial pengunjung tak segan berswafoto di deapanya. Meski begitu, nama curug hingga kini masih dipertahankan.